Direktur Utama Citilink Arif Wibowo menuturkan, dibandingkan terbang dari Soekarno-Hatta, tingkat ketepatan waktu atau on time performance (OTP) penerbangan Citilink Indonesia di Bandara Halim Perdana Kusuma dinilai lebih baik.
Menurutnya, kendati mengalami delay di hari pertama, OTP maskapainya pada hari kedua mencapai 100 persen, sedangkan pada Selasa (15/1) lalu 89 persen. Di mana, Rerata OTP Citilink untuk seluruh penerbangan saat ini adalah 87 persen. “Hanya di hari pertama saja yang delay agak panjang karena ada acara ,” kata Arif dalam keterangan persnya.
Disebutkan, maskapai berbiaya murah atau low cost carrier itu tidak mengalami kendala berarti selama enam hari pertama penerbangan lewat Halim. Di sisi lain, anak usaha Garuda Indonesia ini tercatat telah melayani 8 juta penumpang sejak mendapatkan AOC (Air Operator Certificate) pada Agustus 2012 hingga akhir tahun lalu. Pencapaian ini diklaim menjadikan Citilink sebagai satu-satunya maskapai low cost carrier (LCC) nasional dengan catatan kinerja yang sangat baik.
Anak usaha Garuda Indonesia ini telah mengoperasikan 24 armada Airbus A320 terbaru, dua di antaranya jenis Sharklets atau bersayap model sirip hiu. Seluruh armada tersebut melayani 22 rute domestik di 20 kota tujuan ke berbagai kota di wilayah Indonesia setiap harinya.
Kini, Citilink melayani penerbangan melalui Bandara Halim Perdanakusuma ke empat kota, Malang, Semarang, Yogyakarta, dan Palembang, sebanyak delapan penerbangan bolak-balik (16 pergerakan).
“Kami yakin dengan beroperasinya Citilink sebagai maskapai komersial berjadwal pertama di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, akan meningkatkan layanan Citilink di tahun ini,” kata Arif.