PT Garuda Indonesia masih memiliki dana sisa hasil penawaran saham umum perdana (IPO) sebesar Rp 171,28 miliar dari total Rp 3,18 triliun, sehingga realisasi penggunaan dana IPO adalah sebesar Rp 3,01 triliun, dengan rincian untuk pengembangan usaha seperti pembelian pesawat senilai Rp 2,54 triliun dan untuk belanja modal perseroan beserta anak usahanya sebesar Rp 466,12 miliar.
Pemaparan laporan tersebut dilakukan oleh Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Handrito Hardjono dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Handrito mengatakan, total penggunaan dana bersih hasil IPO untuk pengembangan armada susah sesuai dengan rencana penggunaan dana menurut prospektus.
Selain itu, mengenai dana hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan I, Handrito memaparkan bahwa penggunaannya sesuai dengan rencana. Total dana hasil bersih penawaran umum obligasi berkelanjutan sebesar Rp 1,99 triliun dan seluruhnya untuk melakukan pembayaran uang muka pembelian pesawat serta pembayaran sewa pesawat.