16 January 2014

Utang Merpati kepada Pertamina Capai Rp 1,2 Triliun

Maskapai penerbangan nasional Merpati Nusantara Airlines belum juga membayar utangnya kepada Pertamina sebesar Rp 1,2 triliun hingga 2014 ini. Utang Merpati itu terkait pembelian avtur atau bahan bakar minyak untuk pesawat dari Pertamina. “Belum, sampai saat ini PT Merpati Nusantara Airlines belum membayar utangnya ke PT Pertamina,” Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir.


Ali Mundakir juga mengeluhkan bahwa utang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sakit seperti Merpati ini sering kali dibebankan kepada Pertamina. Pertamina sebenarnya ingin memberikan tenggat waktu pembayaran utang kepada Merpati, tetapi hal itu sangat sulit dilakukan mengingat kondisi Merpati yang kritis.

“BUMN-BUMN yang sakit seperti Merpati selalu saja dibebankan kepada Pertamina. Kalau bisa, kami inginnya ada tenggat waktu. Tapi belum bisa kami lakukan karena selama ini Pertamina selalu dibebani BUMN yang sakit,” ungkap Ali Mundakir lebih lanjut.

Saat ini utang Merpati mencapai lebih dari Rp 6,5 triliun, yang sebagian besar kepada pemerintah dan BUMN lain. Dari total tersebut, utang kepada Pertamina mencapai Rp 1,2 triliun dan terus membengkak karena konsumsi avtur yang masih besar, dengan rata-rata mencapai Rp 2 miliar per hari. Melihat hal itu, kini Pertamina hanya melayani pembayaran tunai khusus untuk Merpati. “Kami hanya akan melayani pembelian avtur kepada Merpati secara cash. Kalau tidak dibayar cash, maka kami tak akan berikan avtur untuk mereka,” tutupnya.